Beoning [2018]

Atolah Renanda Yafi
2 min readJan 17, 2020

--

Dalam jurang perbedaan kelas kita tak punya pilihan selain terus-terusan menderita. Apakah perjuangan kelas masih bisa direalisasikan dalam dunia penuh imaji-imaji kebahagiaan ini? Entahlah, mungkin itulah problem yg membuat kita terusan-terusan mengalami kegelisahan kelas (class anxiety) dan kecemburuan pada mereka yg memiliki privilege.

.

Beoning akan menjadi film yg sulit dibaca dan cenderung mengambang ketika kita tak bisa menyadari perkara perbedaan kelas dan bagaimana ia bekerja di negara semaju Korea. Bahwa jurang-jurang itu tetap ada meski di negara dunia pertama; itulah yg dialami Jong-su dan Hae-mi sepanjang film berlangsung. Keduanya terjebak dalam kemiskinan dan kewajiban untuk bertahan hidup, ketimbang merah impian seperti menjadi penulis atau pemain pantomim. Padahal di sisi lain, para pemuda Korea harus menghadapi krisis pengangguran besar-besaran. Belum lagi masalah keluarga yg dihadapi keduanya, dan pula Hae-mi yg masih mengalami ketertindasan lainnya karena ia perempuan. Sesederhana ia memilih menjalani operasi plastik karena Jong-su pernah mengolok tampangnya. Masih kurang? Kalian bisa mencarinya lagi.

.

Jurang ini makin tampak ketika Ben datang dengan segala kehidupan mewahnya. Ia masih muda, tinggal di Gangnam, memiliki Porsche, dan menganggap hidup sekadar permainan. Imajinya sederhana: berbuat kriminal dengan membakar banyak rumah kaca. Perbuatan yg sukar ia lakukan.

.

Hae-mi sempat dekat dengan Ben hingga akhirnya menghilang tanpa jejak. Jong-su mengira Ben membunuhnya, meski akhirnya tak ada bukti. Dan ketidakmampuannya mencari bukti membuat ia harus menyalahkan Ben dan membunuhnya.

.

Beoning bisa dibilang adalah pembalikan dari eksotisme kekayaan yg ditampilkan oleh Crazy Rich Asians. Ia memperlihatkan sinisme kuat atas perbedaan nasib orang2 yg terlalu kontras, bahwa Ben dan Jong-su serta Hae-mi melihat dan berada di dunia yg terlampau berbeda. Bahwa kegamangan 2,5 jam film ini adalah hasil dari kegelisahan tak tampak yg mereka jalani dalam kesehariannya. Kiranya, melihat film ini dengan telanjang tanpa penelaahan adalah pilihan yg sangat fatal. Bisa-bisa kalian hanya melihat credit dengan seribu kekecewaan.

.

9/10

--

--

No responses yet